ISIS melihat, semestinya ketentuan dalam permainan 'si kulit bundar' di buat sesuai sama syariah. Satu diantara ketentuan yang menurut mereka pas untuk dipakai yaitu hukum qisas atau pembalasan segera setimpal.
Dalam prinsipnya, qisas digerakkan pada pemain apabila mencederai lawan. Mereka bakal segera diganjar dengan perlakuan yang sama bila bikin musuh menanggung derita.
Contoh konkretnya, bila pemain lakukan tackling sampai lawan alami patah kaki, jadi dia mesti dihukum sampai alami patah kaki juga. Apabila menampik, jadi pemain itu bakalan dipakai hukuman cambuk sejumlah 80 kali.
Ketentuan dari ISIS itu gagasannya bakal diaplikasikan untuk pertama kalinya di lokasi Deir ez-Zor yang kompetisinya bakal masuk musim baru. Walaupun regulasi itu termasuk ganjil didunia sepak bola, tetapi pemain masihlah terasa bersukur lantaran organisasi yang dicap sebagai teroris itu tak seutuhnya melarang mereka bermain.
"Kami masihlah mujur lantaran mereka cuma melarang ketentuan dari FIFA. Bila tak, mungkin saja mereka bakal seutuhnya hentikan kami bermain" kata seseorang pemain pada SOHR diambil dari Daily Mail.
Agen Situs Judi Online Terpercaya dengan memberikan keuntungan tanpa modal serta hadiah jutaan rupiah hanya disini.
0 comments:
Post a Comment